This is default featured slide 1 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

This is default featured slide 2 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

This is default featured slide 3 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

This is default featured slide 4 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

This is default featured slide 5 title

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation test link ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate another link velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.

Sabtu, 28 September 2013

26 Tahun menabung tukang becak naik haji

Sore itu raut wajah Abdullah (65), warga Dusun Klanceng, Desa Ajung, Kecamatan Ajung, Jember, Jawa Timur, terlihat lelah, Selasa (23/9/2013). Saat Kompas.com bertamu ke rumahnya, ia baru saja datang selesai berbelanja untuk kebutuhan persiapan haji.

"Sudah lama Mas menunggu?" sapanya ramah. Sehari-hari, dia adalah tukang becak dengan penghasilan tak menentu. Bukan sekali dua kali, dia bisa pulang tanpa membawa uang bila tak ada yang menggunakan jasanya.

"Setiap hari, biasanya saya dapat Rp 15.000-20.000," kata Abdullah. Namun, pada 7 Oktober 2013, dia akan menjadi salah satu calon jemaah haji yang bertolak ke Tanah Suci. Dia berangkat dengan kelompok penerbangan 62 Jember.

Bukan karena mendapat durian runtuh, Abdullah dapat berangkat ke Mekkah. Dia sudah memulai tekad bisa berhaji sejak 1987. Selama 26 tahun ini, dia tekun menabung. "Saya kalau nabung tidak setiap hari, kadang tiga hari (sekali), bahkan jika tidak ada yang sisa menarik becak, saya baru satu minggu menabung. Itu pun sekali menabung saya hanya Rp 25.000," kenangnya.

Ayah tiga orang anak ini mengaku sudah lama menjadi tukang becak. Bahkan, sejak masih beranjak remaja, ia sudah belajar mengayuh becak dari orangtuanya. "Kalau saya sih waktu belum lulus SD sudah belajar ngayuh becak," ujar dia.

Niat Abdullah untuk menunaikan ibadah haji rupanya terwujud. Pada 2009, dia mendaftar pemberangkatan haji ke Kantor Kementerian Agama Jember. "Saat itu, saya mendaftar dengan uang Rp 25 juta," tutur dia.

Meski sudah mendaftarkan diri, Abdullah tetap meneruskan kebiasaannya menabung. "Saya nabung terus karena uangnya kan masih kurang (untuk ongkos haji)," ujar dia. Ketekunan itu berjawab. "Kuncinya hanya satu, niatnya harus sungguhan dan selalu berdoa kepada Allah SWT, lalu kita berusaha," pesannya.

sumber : kompas.com

Kisah perjuangan ‘orang Kecil’ naik Haji

Oleh Ngainun Naim
Kloter demi kloter jamaah haji Indonesia mulai meninggalkan tanah air menuju tanah suci. Mereka akan menjalankan ibadah yang penuh perjuangan. Sementara, keluarga dan handai taulan yang ditinggalkan melepaskan dengan penuh doa dan harapan agar ibadah haji yang dijalankan berjalan sukses dan pulang menyandang haji mabrur.

Ibadah haji selalu menjadi sorotan nyaris tiap tahun. Sejauh yang saya ketahui, nyaris tidak ada tahun yang sempurna dalam pelaksanaan ibadah haji. Selalu ada persoalan, baik kecil atau besar. Saya kira itulah dinamika pelaksanaan ibadah yang melibatkan jumlah orang sangat banyak.

Saya justru tertarik mencermati bagaimana orang memiliki niat untuk menjalankan ibadah ini dan mewujudkannya. Bagi orang kaya, orang pandai, orang beruntung, ibadah haji dapat saja dilakukan setiap tahun. Tetapi bagi ’orang kecil’, butuh perjuangan keras dan ’berdarah-darah’ hingga dapat menuju baitullah.

Setiap tahun, selalu ada ’orang-orang kecil’ yang harus kita apresiasi karena kemampuannya berjuang teramat keras dan tanpa putus asa sehingga berhasil mewujudkan mimpinya berhaji. Rasanya mustahil melaksanakan ibadah haji bagi kelompok jika tanpa kemauan yang sering berada di atas rata-rata.

Berkaca Pada Abdullah

Abdullah, seorang tukang becak di Jember Jawa Timur adalah contoh nyata bagaimana kuatnya hasrat untuk berhaji. Anda bisa bayangkan berapa penghasilan seorang abang becak seperti Abdullah. Jumlah penghasilan yang sering tidak pasti tidak memupuskan niatnya untuk terus menabung demi menjadi seorang haji.

Sebagaimana dimuat disini, Abdullah membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mewujudkan niatnya. Dia sudah memulai tekad bisa berhaji sejak 1987. Selama 26 tahun ini, dia tekun menabung. “Saya kalau nabung tidak setiap hari, kadang tiga hari (sekali), bahkan jika tidak ada yang sisa menarik becak, saya baru satu minggu menabung. Itu pun sekali menabung saya hanya Rp 25.000,” kenangnya.

Niat Abdullah untuk menunaikan ibadah haji rupanya terwujud. Pada 2009, dia mendaftar pemberangkatan haji ke Kantor Kementerian Agama Jember. “Saat itu, saya mendaftar dengan uang Rp 25 juta,” tutur dia.

Meski sudah mendaftarkan diri, Abdullah tetap meneruskan kebiasaannya menabung. “Saya nabung terus karena uangnya kan masih kurang (untuk ongkos haji),” ujar dia. Ketekunan itu berjawab. “Kuncinya hanya satu, niatnya harus sungguhan dan selalu berdoa kepada Allah SWT, lalu kita berusaha,” pesannya.

Kisah perjuangan Abdullah sehingga bisa menunaikan haji pada tahun ini memberikan inspirasi kepada kita mengenai mentalitas proses. Mewujudkan mimpi besar berhaji bagi orang kecil memang membutuhkan perjuangan dan usaha secara terus-menerus. Hanya melalui cara semacam inilah mimpi dapat diwujudkan.

Saya yakin ada banyak Abdullah lain. Mereka adalah orang-orang yang di mata masyarakat lain mungkin dinilai sebagai ’orang kecil’, tetapi sesungguhnya mereka orang besar karena mampu melampaui orang-orang di kelasnya.

Trenggalek, 26 September 2013

sumber : ngainun.blogspot.com

Keutamaaan kota suci makkah

Oleh
Ustadz Ashim bin Musthafa
Setiap kaum Muslimin mengetahui, Mekkah merupakan tempat yang sangat mulia. Setiap muslim memiliki impian untuk bisa menjejakkan kaki di kota itu. Baik untuk mengerjakan ibadah haji ataupun umrah saja. Kerinduan bertandang ke sana tetap besar, terlebih bagi orang yang pernah merasakan kenikmatan berada di kota suci tersebut.

Keutamaan yang disandang kota suci Mekkah, dapat dilihat dalam dalil-dalil Qur`an ataupun as Sunnah shahihah. Kota Mekkah tidak seperti kota-kota lain di atas bumi ini. Kota ini menyandang kemuliaan dan kehormatan, yang tidak direguk oleh tempat lainnya, sekalipun Madinah. Berikut beberapa dalil yang menunjukkan kemulian kota tersebut.

1. Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan Mekkah sebagai kota suci, yakni sejak penciptaan langit dan bumi. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada hari penaklukan kota Mekkah :

إِنَّ هَذَا الْبَلَدَ حَرَّمَهُ اللَّهُ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ فَهُوَ حَرَامٌ بِحُرْمَةِ اللَّهِ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

"Sesungguhnya kota ini, Allah telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Allah tetapkan sampai hari Kiamat ". [1]

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّمَا أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ رَبَّ هَٰذِهِ الْبَلْدَةِ الَّذِي حَرَّمَهَا وَلَهُ كُلُّ شَيْءٍ ۖ وَأُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ مِنَ الْمُسْلِمِينَ

"Aku hanya diperintahkan untuk menyembah Tuhan negeri ini (Mekkah) Yang telah menjadikannya suci dan kepunyaan-Nya-lah segala sesuatu, dan aku diperintahkan supaya aku termasuk orang-orang yang berserah diri" [an Naml/27:91].

Dengan seizin Allah, Mekkah akan tetap dalam perlindunganNya, dan menjadi negeri aman tenteram. Hal ini sebagai wujud Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman :

وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَن نَّعْبُدَ الْأَصْنَامَ

"Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata : "Ya Rabb-ku, jadikanlah negeri ini (Mekkah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala". [Ibrahim/14:35]

Perlindungan Allah terhadap kota Mekkah, dan khususnya Ka'bah, telah dibuktikan. Sebagai contoh, Allah telah menjaga Ka'bah dari serbuan pasukan gajah pimpinan Raja Abrahah yang bertekad menghancurkannya.

2. Kota Mekkah, merupakan tempat yang paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Seandainya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam tidak terusir dari kota itu, niscaya beliau tidak akan meninggalkannya. Ini tercermin dari sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ

"Demi Allah. Engkau adalah sebaik-baik bumi, dan bumi Allah yang paling dicintaiNya. Seandainya aku tidak terusir darimu, aku tidak akan keluar (meninggalkanmu)" [2]

3. Shalat di kota Mekkah, terlebih di Masjidil Haram memiliki derajat nilai sangat tinggi, sebanding dengan seratus ribu shalat di tempat lain. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

صَلَاةٌ فِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلَاةٍ فِيمَا سِوَاهُ

"Satu shalat di Masjidil Haram, lebih utama dibandingkan seratus ribu shalat di tempat lainnya". [HR Ahmad, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani]

Begitu pula masjid-masjid yang berada dalam batas tanah haram, kendatipun tidak mendapatkan fadhilah pahala sebesar sebagaimana tertera dalam hadits, tetapi shalat di dalamnya lebih afdhal, dibandingkan shalat di luar tanah haram.

Dalilnya, seperti telah diterangkan oleh Syaikh al 'Utsaimin, bahwa ketika Rasulullah berada di Hudaibiyah yang sebagian berada dalam wilayah tanah suci dan sebagian lainnya tidak, maka apabila mengerjakan shalat, maka beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam berada di bagian yang masuk tanah suci. Ini menunjukkan, shalat di tanah haram lebih utama, namun tidak menunjukkan diraihnya keutamaan shalat di masjid Ka’bah.[3]

Dengan keutamaan yang dimilikinya, Allah Subhanahu wa Ta'ala telah menetapkan hukum-hukum khusus berkaitan dengan kota Mekkah yang sarat dengan berkah ini. Beberapa hukum berkaitan dengan kota Mekkah, di antaranya :

a. Orang kafir diharamkan memasuki kota Mekkah.
Allah berfirman dalam surat at Taubah ayat 28 :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّمَا الْمُشْرِكُونَ نَجَسٌ فَلَا يَقْرَبُوا الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ بَعْدَ عَامِهِمْ هَٰذَا

"Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu najis, maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam sesudah tahun ini …(tahun penaklukan kota Mekkah)"

Imam al Qurthubi berkata : "Diharamkan memberikan keleluasaan kepada orang musyrik untuk masuk tanah Haram. Apabila ia datang, hendaknya imam (penguasa) mengajaknya keluar wilayah tanah Haram untuk mendengarkan apa yang ingin ia sampaikan. Seandainya ia masuk dengan sembunyi-sembunyi dan kemudian mati, maka kuburnya harus dibongkar dan tulang-belulangnya dikeluarkan". [4]

b. Di kota Mekkah, siapapun dilarang berbuat maksiat.
Perbuatan maksiat di kota Mekkah, dosanya sangat besar daripada di tempat lain. Allah berfirman :

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَيَصُدُّونَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ الَّذِي جَعَلْنَاهُ لِلنَّاسِ سَوَاءً الْعَاكِفُ فِيهِ وَالْبَادِ ۚ وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan menghalangi manusia dari jalan Allah dan Masjidilharam yang telah Kami jadikan untuk semua manusia, baik yang bermukim di situ maupun di padang pasir dan siapa yang bermaksud di dalamnya melakukan kejahatan secara zhalim, niscaya akan Kami rasakan kepadanya sebahagian siksa yang pedih" [al Hajj/22:25] [5]

Ayat ini, menurut penjelasan Syaikh as Sa’di, mengandung kewajiban untuk menghormati tanah Haram, keharusan mengagungkannya dengan pengagungan yang besar, dan menjadi peringatan bagi yang ingin berbuat maksiat.[6]

c. Di tanah Mekkah diharamkan binatang buruan ataupun berusaha untuk mengejarnya, juga dilarang menebang pohon liar, memotong durinya, ataupun mencabut rerumputannya.

d. Barang temuan di tanah Haram tidak boleh diambil, kecuali bagi orang yang akan mengumumkannya selama-lamanya.

Dalil yang menunjukkan point (c) dan (d), yaitu sabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam :

لَا يُعْضَدُ شَوْكُهُ وَلَا يُنَفَّرُ صَيْدُهُ وَلَا يَلْتَقِطُ لُقَطَتَهُ إِلَّا مَنْ عَرَّفَهَا وَلَا يُخْتَلَى خَلَاهُ فَقَالَ الْعَبَّاسُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِلَّا الْإِذْخِرَ فَإِنَّهُ لِقَيْنِهِمْ وَلِبُيُوتِهِمْ قَالَ إِلَّا الْإِذْخِرَ

"Tidak boleh dipatahkan durinya, tidak boleh dikejar hewan buruannya, dan tidak boleh diambil barang temuannya, kecuali bagi orang yang ingin mengumumkannya, dan tidak dicabut rerumputannya. Al 'Abbas berkata,"Kecuali rumput idkhir, wahai Rasulullah." [Mutafaqun ‘alaih] [7]

Demikian keutamaan dan kemulian kota suci Mekkah dan sebagian hukum-hukum yang telah ditetapkan syari'at. Dengan mengetahui perkara ini, maka seorang muslim sudah semestinya bisa menjaga diri dari berbuat maksiat. Tidak menodainya dengan perbuatan-perbuatan terlarang.

[Disalin dari majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun X/1427H/2006. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Jl. Solo – Purwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183 Telp. 0271-761016]
________
Footnotes
[1]. HR al Bukhari, no. 3189; Muslim, 9/128, no. 3289, dan lainnya.
[2]. Hadits shahih riwayat at-Tirmidzi. Lihat Shahih Sunan at-Tirmidzi, no. 3925.
[3]. Majmu Fatawa, 12/395. Dikutip dari Fatawa li Ahlil-Haram, halaman 17.
[4]. Al Jami’ li Ahkamil-Qur`an, 8/96.
[5]. Penjelasan ayat ini, silahkan baca rubrik tafsir pada edisi ini.
[6]. Taisiril Karimir-Rahman, 536.
[7]. HR Al Bukhari, Kitabul ‘Ilmi, no. 104; Muslim, Kitabul Hajj, no. 1353. Teks hadits milik Muslim.

Sumber : Almanhaj.or.id

Sudah saatnya Indonesia punya RS di Arab

Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Sulistiyo mengatakan, pemerintah sudah saatnya memikirkan regulasi yang memungkinkan lahirnya rumah sakit Indonesia di Arab Saudi.  

"Sudah saatnya Indonesia mempunyai rumah sakit di Arab Saudi," kata Sulistiyo dalam kunjungan kerja ke Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) Daerah Kerja Makkah, Arab Saudi, Senin (16/9).

Menurutnya, kalau BPHI hanya dipakai untuk musim haji saja, maka pada rentang waktu sembilan bulan berikutnya peralatan yang ada tidak bisa dimanfaatkan.

Pertimbangan lainnya, menurut Sulistiyo, adalah bahwa orang Indonesia yang beribadah umrah dari waktu ke waktu semakin banyak. 

"Mulai perlu dipikirkan bukan hanya rumah sakit untuk melayani jamaah haji, tapi rumah sakit Indonesia di Arab Saudi yang bisa melayani seluruh warga Indonesia yang sedang ke sini," ujarnya seperti dikutip Media Center Haji Daker Makkah.

Sulistiyo menegaskan DPD akan mendukung pemerintah dan bahkan berencana memberikan rekomendasi tentang hal ini, meskipun ia menyadari kewenangan regulasi ini ada di tangan DPR.

"Kami akan melakukan komunikasi dengan DPR," ujarnya.

Pada kunjungan tersebut, Ketua Delegasi Komite III DPD RI Istibsyarah juga menilai persiapan yang dilakukan BPHI dalam menyambut kedatangan jamaah haji dari Madinah sudah baik. 

"Semua tempat dan alatnya sudah bagus. Tapi saya berharap tidak ada pasien yang ke sini. Saya juga berharap obat-obatnya tidak laku, kecuali vitamin," kata Istibsyarah.

Istibsyarah memuji persiapan Daker Makkah menyambut jamaah haji Indonesia yang saat ini masih di Madinah dan akan tiba di Makkah mulai Kamis (19/9).

"Setelah mendapatkan laporan dan dari hasil pantauan di lapangan, saya melihat persiapan PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji) Daker Makkah sudah sangat baik dalam menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia yang sekarang masih di Madinah," katanya.

Sementara itu, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat menjelaskan bahwa Daker Makkah akan menggunakan setiap perangkat untuk melakukan sosialisasi. "Sosialisasi akan dilakukan baik secara langsung kepada jamaah, atau melalui media massa," terang Arsyad.

"Kita sudah menyiapkan tips praktis bagi jamaah terkait dengan keamanan, situasi Masjidil Haram, dan cuaca. Bahkan, saat rombongan jamaah tiba di Makkah, ketua regu atau ketua rombongan harus membacakan tips-tips tersebut sebelum jamaah turun dari bus," kata Arsyad.  

BPHI makkah buka layanan pengobatan

Makkah, 17 September 2013.
Dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, Balai Pengobatan Haji Indonesia Daker Makkah dibuka dengan resmi”, ucap DR. Syairozi Dimyati, selaku Ketua PPIH Arab Saudi Tahun 1434-H saat membuka operasional layanan Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI). Acara dihelat di BPHI Makkah lantai 3, diselimuti udara malam kota Makkah yang masih hangat.
Dalam sambutan, Ketua PPIH Arab Saudi mengingatkan pentingnya koordinasi antara seluruh petugas dalam menyelenggarakan layanan kepada jemaah haji. “Lokasi gedung layanan antara wisma Makkah dan BPHI yang berjauhan tidak perlu menghalangi jalannya koordinasi layanan bagi jemaah.” Ketua PPIH Arab Saudi juga memberikan motivasi, betapa besar pahala yang diterima bagi petugas yang sungguh-sungguh memberikan layanan bagi jemaah haji, “Allah SWT telah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi petugas yang melayani jemaah haji. Petugas Haji adalah orang-orang yang telah terpilih oleh Allah SWT untuk melayani para Tamu-NYA di Tanah yang Disucikan (Al-Ardh Muqaddasah), Makkah Al-Mukarramah.”
Acara pembukaan layanan kesehatan BPHI Makkah menandai kesiapan layanan PPIH Bidang Kesehatan Daker Makkah untuk menyambut para Jemaah Haji Indonesia yang akan tiba di Makkah mulai esok hari (19/09/2013). Saat ini, jemaah masih terkonsentrasi di kota Madinah Al-Munawaroh. Jemaah haji yang diberangkatkan pada Gelombang-I masuk ke kota Madinah terlebih dahulu dan akan bermukim sampai dengan sembilan hari. Pada pemberangkatan jemaah haji Gelombang-II, jemaah akan langsung masuk ke konta Makkah dari Jeddah.
Hadir dalam acara pembukaan layanan BPHI Makkah, rombongan Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Dr. Dr. Fidiansjah, SpKJ, selaku Ketua Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Kepala DAKER Makkah, Dr. Masrip Sarumpaet, M.Kes selaku Kasi Yankes Daker Jeddah, Dr. Suharto, SpPD selaku Kasi Yankes Madinah dan beserta staf PPIH Teknis Urusan Haji.
Dalam sambutan, Dr. Fidiansjah menyampaikan keyakinannya bahwa pelayanan yang diniatkan dengan maksud baik, in Sya Allah akan mendapatkan kemudahan dan pertolongan Allah SWT, “Luruskan dan mantapkan niat. Dengan lurusnya niat, yakinlah bahwa Allah SWT akan memberikan pertolonganNYA. Amien.”
Tahun ini, layanan kesehatan untuk jemaah haji disiapkan di BPHI dan 9 sektor. Sektor menyiagakan rata-rata sepuluh tempat tidur dan BPHI telah terpasang 141 tempat tidur. “Semoga jemaah haji Indonesia senantiasa sehat dan dapat menjaga kesehatannya dengan dukungan petugas kesehatan. Jika terjadi kesakitan, pelayanan pengobatan telah siap melayani jemaah haji”, ucap Dr Subagyo, SpP selaku Kasi Yankes Daker Makkah.
Para petugas kesehatan yang hadir dalam acara pembukaan telah hadir di BPHI sebelumnya untuk mengikuti acara doa bersama. Penguatan motivasi dalam bertugas diberikan oleh pengendali teknis layanan kesehatan. Semoga kinerja petugas kesehatan haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.

Sumber : puskeshaji.depkes.go.id